Rabu, 17 Maret 2021

Perkembangan Kanal Pemasaran

Model inovasi yang dikembangkan pada studi ini melibatkan item (e.g., marketing channel, marketing innovation, product segementation dan customer insight) ternyata memberikan bukti nyata bahwa kombinasi item tersebut dapat memberikan hasil yang positif dan signifikan. Marketing channel berarti menggunakan seluruh potensi kanal marketing yang ada, baik dengan cara konvensional ataupun digital. Inovasi bisnis terkait marketing-channel dewasa ini, menuntut para pebisnis tidak lagi fokus pada saluran konvensional (e.g., melakukan penjualan tatap muka yang kuno, fokus pada memperindah kondisi store seperti yang umum terjadi dimasa lalu). Akan tetapi pebisnis juga harus dapat melihat potensi pemasaran dengan melakukan penjualan secara digital pada kanal e-commerce. Tentunya berbagai kelebihan dan kekurangan antara menjualan secara konvensional versus melakukan penjualan dengan cara digital. Hal tersebut ditandai dengan banyakanya perusahaan baru di bidang digital agency yang layanannya menawarkan jasa social media marketing dan jasa social media management.

Model inovasi yang dikembangkan pada studi ini melibatkan item (e.g., marketing channel, marketing innovation, product segementation dan customer insight) ternyata memberikan bukti nyata bahwa kombinasi item tersebut dapat memberikan hasil yang positif dan signifikan. Marketing channel berarti menggunakan seluruh potensi kanal marketing yang ada, baik dengan cara konvensional ataupun digital. Inovasi bisnis terkait marketing-channel dewasa ini, menuntut para pebisnis tidak lagi fokus pada saluran konvensional (e.g., melakukan penjualan tatap muka yang kuno, fokus pada memperindah kondisi store seperti yang umum terjadi dimasa lalu). Akan tetapi pebisnis juga harus dapat melihat potensi pemasaran dengan melakukan penjualan secara digital pada kanal e-commerce. Tentunya berbagai kelebihan dan kekurangan antara menjualan secara konvensional versus melakukan penjualan dengan cara digital.

Re-konseptualisasi inovasi pemasaran yang dikembangkan dalam studi ini, mengedepankan aspek edukasi kepada calon konsumen. Artinya dalam berbagai situasi dan posisi edukasi yang dimaksud adalah memberikan segala informasi yang jelas dan akurat kepada kosumen, membantu konsumen untuk menentukan pilihan yang dianggap sesuai serta memberikan referensi dan preferensi yang ideal kepada konsumen. Sebab, dalam ukuran bisnis tentu saja profit yang besar tidak bermakna tanpa melahirkan sustainability dimasa yang akan datang. Edukasi dan preferensi yang dilakukan oleh seorang marketter kepada calon konsumen tentu akan memberikan nilai positif tersendiri misalnya kesan baik atau personal branding yang positif.

Oleh sebab itu, memberikan preferensi dan edukasi yang ideal kepada calon konsumen, maka seorang pebisnis / marketer harus juga memiliki kemampuan dalam hal penguasaan dan wawasan suatu produk. Mengkaji persoalan bisnis / penjualan / terget penjualan, tidak lengkap tanpa membahas serta memahami keinginan konsumen dan keinginan pasar. Pergerakan perilaku konsumen yang terus mengalami perubahan yang dinamis memberikan peringatan kepada pebisnis dan marketer untuk terus berupaya berorientasi pada pelanggan. Pengetahuan yang dimiliki oleh pebisnis / marketer tentang perilaku konsumen, wawasan pelanggan, serta psikologi pelanggan dan pasar tentunya merupakan wujud dalam menciptkan bisnis yang sustainable ditengah persaingan yang terjadi. Pebisnis/Marketer juga bisa mengandalkan jasa social media marketing untuk membantu dalam menjangkau konsumen di media sosial. Model empiric yang mengombinasi moderasi variabel customer orientation, memberikan bukti bahwa inovasi harus bertumpu pada customer orientation.