Rabu, 02 Maret 2022

Pentingnya Safety Equipment Dalam Kegiatan Operasional Perusahaan Demi Menunjang Keselamatan Kerja (K3)


Banyak kecelakaan yang terjadi dari tahun ke tahun. Ini sudah pasti jadi fokus perhatian periset untuk membuat sistem atau beberapa cara untuk memperhitungkan dan tekan tingkat kecelakaan yang terjadi ditambah di dunia industry dan perusahaan. Ini dilatar belakangi oleh besarnya ongkos yang perlu dikeluarkan. Di lain sisi, kecelakaan di tempat kerja mengakibatkan lebih dari 10.000 kematian yang terjadi setiap tahun di amerika serikat. Bahkan juga National Safety Council mengatakan di dalam 10 menit ada dua orang yang wafat dan sekitaran lebih dari 170 orang yang mempunyai potensi alami cedera. Ini diprediksi akan habiskan ongkos dari kecelakaan itu sekitaran $ 2.800.000. Rerata angka kecelakaan tiap tahunnya ialah 11 kecelakaan yang menyebabkan kematian dan sekitaran 10.300 cedera setiap jamnya (Herlambang, 2009).

Disaksikan dari segi ekonomi, di AS keluarkan dana sekitaran $150.000.000.000. Ongkos ini terhitung beberapa biaya seperti ongkos kehilangan karyawan, ongkos kesehatan, asuransi, rugi berkaitan kebakaran, kerusakan properti kendaraan dan beberapa biaya tidak langsung.

Permasalahan keselamatan jadi topik yang memikat buat diulas dan sebagai pengkajian dari riset-penelitian. Ini bisa disaksikan dari besarnya bantuan angka kecelakaan yang terjadi jika dibanding dengan beberapa penyakit mematikan seperti kanker, tanda terima, jantung, dan lain-lain.

Berdasar catatan statistik NSC, 31 % dari semua kecelakaan kerja disebabkan karena tugas yang terlampau berat. Ini disokong oleh kebatasan kekuatan karyawan dari sisi fisik atau psikis.

Rangking kematian paling besar dalam industri dengan angka kematian 100.000 karyawan setiap tahunnya dari angka paling tinggi sampai paling rendah terjadi pada :

  • Pertambangan/pengeboran
  • Pertanian
  • Konstruksi
  • Transportasi
  • Pemerintah
  • Manufacturing
  • Service/ Servis
  • Perdagangan

Teori human faktor sebagai pemicu sebuah kecelakaan sebagai serangkaian kejadian yang disebabkan karena kekeliruan manusia. Ada tiga factor paling besar yang memimpin human error, yakni :

Overload (Beban Berlebih)

Sebagai kesetidakimbangan di antara kemampuan manusia dan beban yang digerakkan di suatu kondisi dan waktu tertentu. Kekuatan manusia sebuah output dari faktor-faktor seperti kekuatan alami, hasil pelatihan, pikiran, kecapekan, stress dan keadaan fisik. Dan beban sebagai satu pekerjaan sebagai tanggung-jawab seorang dan ditambah lagi factor lingkungan, factor intern (permasalahan individu, emosi stress, dan kekuatiran) dan factor keadaan (tingkat risiko, tidak terangnya perintah, dan lain-lain).

Inappropriate Response

Seorang sudah mengetahui signal bahaya, tetapi dia tidak bisa lakukan suatu hal secara betul, hingga perlakuan yang dia kerjakan sebagai tanggapan yang tidak pas, ini bisa mencelakakan aktor. Disamping itu, jika seorang melepas pengaman mesin (dalam industri) dan melepaskan peralatannya buat tingkatkan output tanpa memerhatikan keamanan dan melanggar ketentuan proses, ini termasuk juga sebagai inappropriate response yang bisa memunculkan kecelakaan. Bagi para pekerja yang sedang mencari sepatu safety dengan kualitas premium dan harga sepatu safety terjangkau dapat langsung ditemukan mudah dimana-mana.

Inappropriate Activities

Human error dapat diakibatkan dari aktivitas yang tidak pas, seperti seorang yang diberi pekerjaan tertentu dan tidak paham bagaimana melakukan, ini akan memunculkan ketidaktahuan. Jika pribadi mendeskripsikan dengan pemahaman yang keliru dalam soal risiko, karena itu dia akan kerjakan pekerjaannya dengan pemahaman yang keliru. Ini benar-benar beresiko untuk karyawan.

0 komentar:

Posting Komentar